Jumat, 24 April 2015

perbanyakan mikroba (pembuatan moretan)



LAPORAN PRAKTIKUM BUDUDAYA PERTANIAN ORGANIK
perbanyakan mikroa (pembuatan moretan)


Oleh
Ika Apriani                  1127060040


JURUSAN AGROTEKNOLOGI
FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
UIN SUNAN GUNUNG DJATI BANDUNG
2015


BAB I

PENDAHULUAN

1.1.Latar Belakang

Pertanian secara tradisional merupakan bidang usaha yang bertujuan untuk menghasilkan kebutuhan hidup seperti makanan, serat, makanan ternak dan bahan baku untuk industri. Bidang usaha ini berciri utama penggunaan sumber daya alami seperti tumbuhan, tanah, air, faktor lingkungan dan dipadukan dengan penggunaan tenaga manusia dan ternak. Makhluk hidup perlu melakukan adaptasi untuk sintas di bumi ini, sehingga terjadilah interaksi.
Interaksi yang terjadi meliputi factor biotik dan abiotik. Makhluk hidup terdiri dari manusia, hewan, tumbuhan dan jasad renik (mikroorganisme). Mikroorganisme memberikan peranan penting bagi kelangsungan hidup di bumi ini.
Mikroorganisme merupakan jasad remik yang mempunyai ukuran sangat kecil, oleh karena itu informasi yang dapat diperoleh tentang sifat-sifatnya dari pemeriksaan terhadap individu itu terbatas. Setiap sel yang berada pada mikroorganisme memiliki kemampuan melangsungkan aktivitas kehidupan diantaranya mengalami pertumbuhan, menghasilkan energi dan bereproduksi dengan sendirinya.
Mikroorganisme memiliki fleksibilitas metabolisme yang tinggi dengan lingkungan. Namun masalahnya adalah mikroorganisme tidak dapat menyimpan enzim-enzim yang telah dihasilkan, mikroorganisme ini hanya mengguakan sedikit saja dari emzim yang dihasilkannya. Dengan katalain enzim yang tidak diperlukan tidak akan disimpan.
Maka dari itu perbanyakan mirkoba adalah hal penting dan sangat berguna bagi dunia pertanian. Dalam perbanyakan mikroba tidak memerlukan tempat yang besar, dan mikroba mudah ditumbuhkan dalam media buatan, serta tingkat perkembang biakannya relative cepat (Darkuni, 2001). Oleh karena aktivitasnya tersebut, maka setiap mikroorganisme memiliki peranan dalam kehidupan, baik yang merugikan maupun yang menguntungkan.

1.2.Tujuan

1.      Untuk menjaga pesediaan moretan sebagai bahan baku dasar pembutan kompos.
2.      Untuk mengetahui bagaimana cara pembuatan moretan.

BAB II

LANDASAN TEORI

2.1.   Pengertian dan Peranan Mikroba

Mikroba atau jasad remik adalah suatu organisme yang memiliki ukuran yang sangat kecil, dan  merupakan organisme prokariotik yang berukuran mikroskopis sehingga bakteri tidak dapat dilihat langsung oleh mata telanjang tetapi dapat dilihat dengan menggunakan mikroskop (Waluyo, 2004). Disebut sebagai mikroba bukan karena ukurannya yang kecil, sehingga sukar dilihat dengan mata biasa, tetapi juga pengaturan kehidupannya yang lebih sederhana.  Karena ukurannya kurang dari 0,1 mm. Ukuran mikroba biasanya dinyatakan dalam mikron (μ), 1 mikron adalah 0,001 mm. Sel mikroba yang ukurannya sangat kecil ini merupakan satuan struktur biologi. Umumnya mikroba hanya terdiri dari satu sel saja (uniseluler), namun ada juga mikroba yang terdiri dari banyak sel (multiseluler). Mikroba umumnya hanya dapat dilihat dengan alat pembesar atau mikroskop (Fardiaz, 1989).
Beberapa faktor yang mempengaruhi pertumbuhan bakteri antara lain adalah: temperatur, kelembaban, sinar matahari, zat kimia, antibiotik, logam berat, dan senyawa-senyawa kimia tertentu yang dapat menghambat bahkan mematikan bakteri. Oleh karena itu, dalam pemanfaatan mikroorganisme kondisi lingkungan disekitarnya harus disesuaikan sedemikian rupa sehingga menguntungkan bagi bakteri yang sedang ditelaah (Pelczar, 1986)
EM4 adalah campuran kultur yang mengandung empat jenis mikroorganisme utama yaitu Lactobasillus (bakteri asam laktat yang merupakan bagian terbesar dari kandungan EM4 serta dalam jumlah sedikit  bakteri  fotosintetik,  ragi  dan Actinomycetes (Andayanie, 2013).  Menurut penelitian Santoso dan Kurniati (2000) membuktikan bahwa EM4 ini memiliki kemampuan untuk menurunkan kadar serat kasar dan dapat meningkatkan palatabilitas bahan pakan.
Moretan (Mikroba Sahabat Petani) adalah salah satu bakteri pembusuk yang dapat digunakan dalam proses penguraian dalam pembuatan pupuk organic. Moretan tidak banya diperdagangkan sepeti halnya bakteri pembusuk yang diperdagangkan dipasaran. Oleh sebab itu sangat penting sekali untuk melakukan perbanyakan moretan sebagai langkah awal menjaga persedian dan kelestarian mikroba serta meminimalisir pengeluaran.

BAB III

METODOLOGI

3.1.Alat dan Bahan

Alat
Bahan
·         Jerigen ukuran 5 liter
·         Ember 1 buah
·         Kompor
·         Panci
·         Alat pengaduk
·         Corong
·         Saringan
·         EM4
·         Gula merah 125 gr
·         Gula putih 125 gr
·         Air bekas cucian beras 5 liter

3.2.Langkah kerja

  1.   Pertama siapkan kompor, panci, gula merah, gula putih dan EM4 
  2. Air cucian beras sebanyak 2 gelas disaring lalu dimasukan ke dalam panci + 250 gram gula merah dan gula putih  
  3. Di aduk hinga seluruh gula hancur merata dan berubah menjadi larutan (tidak perlu sampai mendidih)
  4. Setelah gula larut, panci di angkat, kemudian di saring dan dimasukan kedalam ember, kemudian di dinginkan sampai hangat kuku
  5. Setelah larutan dingin (hangat kuku), sebanyak 5 liter air cucian beras dimasukan dalam ember dan di aduk hingga merata.  
  6. Setelah larutan tercampur merata, lalu ditambahkan larutan/cairan EM4 sebanyak 50 ml dan diaduk hingga merata 
  7. Kemudian larutan didisaring dan dimasukkan kedalam jerigen berukuran 5 liter, jerigen di beri label (tanggal pembuatan, nama kelompok) kemudian disimpan selama 1 minggu.  

  8.  Setelah 1 minggu larutan yang didalam jerigen harus diamati warna dan aromanya.  

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1.Hasil Pengamatan

Pengamatan pada praktikum ini dilakukan setelah 1 minggu, adapun hasil pengamatan yang di peroleh selama 1 munggu adalah sebagai berikut :
Waktu
Aroma
Warna
Keterangan
Selasa, 10 maret 2015. Pukul 10.41
Larutan moretan yang telah jadi atau siap dipakai memiliki aroma yang khas yakni berbau masam atau bau tape (peyeum).
Setelah 1 minggu disimpan (fermemtasi) larutan moretan yang dihasilkan warnanya berubah dari coklat muda menjadi coklat tua, dan ada endapan dibagian bawah yang berwarna krem
Air beras yang digunakan adalah air beras yang telah disimpan kurang lebih selama 3-4 hari


4.2.Pembahasan

Mikroorganisme atau mikroba adalah organisme yang berukuran sangat kecil sehingga untuk mengamatinya diperlukan alat bantuan. Mikroorganisme disebut juga organisme mikroskopik. Mikroorganisme seringkali bersel tunggal (uniseluler) maupun bersel banyak (multiseluler).
Praktikum perbanyakan mikroba ini dilaksanakan di Laboratorium Terpadu Fakultas Sains dan Teknologi UIN Sunan Gunung Djati Bandung pada tanggal 03 Maret 2015. Proses pembuatannya yaitu dengan cara mencampur cucian air beras pertama dengan gula (putih dan merah) lalu ditambah dengan sedikit cairan aktovator EM4. Lalu dibiarkan tertutup selama satu minggu didalam jerigen berukuran 5 liter.
Perbandingan gula merah dan gula putih dalam pembuatan moretan ini adalah sebanyak 125 gr, air beras sebanyak lima liter dan EM 4 sebanyak 50 ml. Adapun alasan menggunakan air cucian beras yang pertama adalah sebagai media tempat tumbuh atau tempat hidup bagi mikroba, selain itu air cucian beras yang pertama lebih banyak mengadung unsur N dan menangandung banyak mineral dan vitamin dan bisa dijadikan sebagai bahan pupuk cair yang mampu menyuburkan tanah dan tanaman, dan air cucian beras yang digunakan adalah air beras yang telah disimpan selama 3-4 hari. Penambaha gula bertujuan sebagai sumber energi bagi mikroba yang sedang berkembang biak, karena gula mengandung glukosa. Sedangkan pemberian aktivaror EM4 berfungsi sumber mikroba.
Pada praktikum perbanyakan mikroba ini pengamatan dilakukan selama 1 minggu dan mendapatkan hasil yang positif, karena moretan yang dihasilkan sesuai dengan literature, yaitu larutan yang dihasilkan berbau masam atau tape, kemudian larutan moretan berubah warna menjadi coklat pekat. Adapun faktor yang menentukan keberhasilan dan kegagalan dalam praktikum pembiakan mikroorganisme diantaranya yaitu :
1.      Lamanya penyimpanan air cucian beras
2.      Ketelitian dalam mencampurkan bahan-bahan yang digunakan

4.3.Pertanyaan dan jawaban

1.   Jelaskan apa yang dimaksud dengan mikroba dan peranan hidupnya?
Mikroba adalah organisme berukuran mikroskopis yang antara lain terdiri dari bakteri, fungi dan virus (Waluyo, 2009). Bakteri merupakan mikroba prokariotik yang rata-rata selnya berukuran 0,5-1 x 2-5 μm, berbentuk elips, bola, batang atau spiral (Pelczar dan Chan, 2005). Menurut Gandjar (2006), fungi adalah organisme eukariotik, bersifat heterotrof, dinding selnya mengandung kitin, tidak berfotosintesis, mensekresikan enzim ekstraseluler ke lingkungan dan memperoleh nutrien dengan cara absorpsi.
Selain berinteraksi intraspesies, mikroba tersebut juga berinteraksi secara interspesies dengan manusia, tumbuhan, dan hewan. Dalam interaksinya dengan manusia, mikroba tersebut ada yang bersifat menguntungkan dan merugikan. Contohnya bakteri patogen Escherichia coli dan kelompok bakteri Coliform dapat menyebabkan diare, kolera, dan penyakit saluran pencernaan lainnya (Waluyo, 2009). Kapang dan khamir menyebabkan penyakit karena menghasilkan racun (mikotoksin) dan menginfeksi permukaan tubuh seperti kulit, kuku, dan rambut (mikosis superfisial), serta menyerang jaringan dalam tubuh melalui peredaran darah (mikosis sistemik) (Gandjar, 2006).
Peranan hidupnya :
1.      Pengikat nitrogen bebas
·         Azotobacter sp
·         azosspirilium
·         Rhodospirillus rubrum
·         Clostridium pasteurianum
·         Rhizobium leguminoserum (bersimbiosis dengan akar tanaman kacang-kacangan)
·         Agrobacterium tumefaciens
2.      Pembentuk senyawa nitrit dan nitrat (hasil pengubahan senyawa amoniak)
·         Nitrobacter sp
·         Nitrosomonan sp
·         Nitrosococcus sp
3.      Penghasil senyawa asam
·         Clostridium butiricum (asam butirat)
·         Propioni bacterium (asam propionat)
·         Acetobacter sp (asam cuka)
4.      Penghasil zat antibiotik
·         Streptomyces griceus (streptomosin)
·         Streptomyces aureofaciens (aureomisin)
·         Bacillus brevis (gramicidin)
·         Streptomyces venezuale (kloramfenilid)
5.      Pembuatan produk makanan
·         Streptococcus lactis (keju)
·         Acetobacter xylinum (nata de coco)
·         Lactobacillus bulgaricus (bulgur)
·         Lactobacillus casei (nata de coco)
·         Lactobacillus citrovorum (aroma mentega)
6.      Peranan khusus
·         Desulfofibrio desulfuricans (pembuatan asam sulfida)
·         Escherichia coli (pembusukan dan pembentukan vitamin K)
·         Methanomonas methanica (penghasil metana)
·         Thiobacillus ferooxidans (pelepas logam dari bijihnya)
·         Pseudomonas putida (menyerap hidrokarbon)
2.   Sebutkan mikroba atau bakteri yang menguntungkan dan merugikan bagi mahluk hidup?
Berikut ini nama-nama bakteri yang merugikan diantaranya yaitu :
1.      Clostridium tetani, menyebabkan penyakit tetanus
2.      Corynebacterium dipteri, menyebabkan dipteri
3.      Staphylococcus aereus, menyerang saluran pernapasan.
4.      Streptococcus pyogenes, menyerang sistem pernapasan.
5.      Micrococcus gonorrhea, menyebabkan penyakit kelamin.
6.      Diplococcus pneumoniae, menyerang paru-paru.
7.      Klebsiella pneumoniae, menyebabkan penyakit pada saluran pernapasan dan paru-paru.
8.      Salmonella typhosa, menyebabkan penyakit tifus.
9.      Shigella shigae, menyebabkan disentri.
10.  Brucella abortus, menyebabkan abortus.
11.  Pasteurella pestis, menyebabkan penyakit pes.
12.  Hemophylus influenza, menyebabkan influenza.
13.  Flavobacterium dan Achromobacter, membusukkan telur.
14.  Lactobacillus, membusukkan sayur-sayuran, buah-buahan, dan umbi-umbian.
15.  Staphylococcus dan Achromobacter, penyebabkan daging dan ikan membusuk.
16.  Clostridium botulinum, menghasilkan racun pada makanan kemasan.
17.  Pseudomonas cocovenenans, menghasilkan racun pada tempe bongkrek. Tempe bongkrek adalah tempe yang dibuat dari ampas kelapa, jika kurang bersih bisa dijangkiti bacteri Pseudomonas yang menghasilkan aflatoksin.
Berikut ini nama-nama bakteri yang menguntungkan diantaranya yaitu :
1.      Bakteri Rhizobium bakteri ini berperan dalam mengikat nitrogen pada akar tanaman polong-polongan.
2.      Bakteri Escherichia coli bakteri ini berperan dalam proses pembusukkan sisa makanan dan membentuk vitamin K dan vitamin B12 yang berada dalam usus besar.
3.      Bakteri Acetobacter xylinum berperan dalam pembuatan nata de' coco.
4.      Bakteri Pseudomonas sp berperan dalam pembuatan vitamin B.
5.      Bakteri Candida krussei berperan dalam pembuatan cokelat.
6.      Bakteri Pseudomonas, Xantomonas, Flavobacterium dan Streptomyces berperan dalam pembusukan sampah organik.
7.      Bakteri Streptococcus termophylus berperan dalam pembuatan mentega.
8.      Bakteri Streptomyces griceus Bakteri ini mampu membentuk antibiotik streptomisin.
9.      Bakteri Streptococcus termophylus dan Lactobacillus bulgaricus berperan dalam pembuatan yoghurt.
10.  Bakteri Streptococcus sp, dan Propionibacterium skermanisi berperan dalam pembuatan keju.
3.   Dalam kondisi bagaimana bakteri pengurai tanaman dapat bertahan hidup?
Berdasarkan kisaran suhu aktivitasnya, bakteri dibagi menjadi 4 golongan:
·         Bakteri psikrofil, yaitu bakteri yang hidup pada daerah suhu antara 0°-30°C, dengan suhu optimum 15°C.
·         Bakteri mesofil, yaitu bakteri yang hidup di daerah suhu antara 15°-55°C, dengan suhu optimum 25°-40°C.
·         Bakteri termofil, yaitu bakteri yang dapat hidup di daerah suhu tinggi antara 40°-75°C, dengan suhu optimum 500- 65°C
·         Bakteri hipertermofil, yaitu bakteri yang hidup pada kisaran suhu 650-114°C, dengan suhu optimum 88°C



BAB V

PENUTUP

5.1.Kesimpulan

Mikroba atau jasad remik adalah suatu organisme yang memiliki ukuran yang sangat kecil, dan  merupakan organisme prokariotik yang berukuran mikroskopis sehingga bakteri tidak dapat dilihat langsung oleh mata telanjang tetapi dapat dilihat dengan menggunakan mikroskop (Waluyo, 2004).
Berdasarkan hasil praktikum yang diperoleh, perbanyakan mikroba atau pembuatan larutan moteran yang dilakukan berhasil. Hal ini berdasarkan indikasi (literature) bahwa moretan yang telah jadi atau siap pakai adalah memiliki bau khas yaitu berbau masam atau bau tape.
 

DAFTAR PUSTAKA

Andayanie. R. W. 2013. Penambahan Em4 Dan Lama Pengomposan  Media Tanam Terhadap Pertumbuhan Dan Hasil Jamur Tiram Putih  (Pleurotus florida). Fakultas Pertanian, Universitas Merdeka Madiun
Fardiaz, S., 1992. Mikrobiologi Pangan 1. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama
Nasahi, C. 2010. Peran  Mikroba  dalam  Pertanian  Organik. Faperta UNPAD : Bandung
Pelczar. 1988. Dasar-Dasar Mikrobiologi. Jakarta: UI Press
Santoso, U. dan D. Kurniati. 2000. Chemical compositional change of layer feces fermented by Lactobacillus. International Congress and Symposium on Southeast Asian Agricultural Science. Bogor. Indonesia.
Waluyo, L. 2005. Mikrobiologi Umum. Malang: MM Press.