Minggu, 16 November 2014

laporan pestisida nabati kacang hijau

LAPORAN PRAKTIKUM
UJI EFEKTIFITAS PESTISIDA NABATI

Diajukan untuk memenuhi tugas praktikum dalam perkuliahan Pengelolaan Hama dan Penyakit Terpadu









Disusun oleh
Kelompok 6
Bambang Herdiansyah            11270600
Dedi Sudrajat                          1127060003
Desi Ratnasari                         1127060012
Dzulfikar Fahri                       1127060028
Ika Apriani                              1127060040



PROGRAM STUDI AGROTEKNOLOGI
FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN GUNUNG DJATI
BANDUNG
2014


BAB I
PENDAHULUAN
1.1  Latar Belakang
Usaha peningkatan produksi pertanian tidak hanya dilakukan melalui pemupukan tetapi juga melalui upaya perlindungan tanaman agar tanaman bebas dari serangan hama penyakit. Untuk pemberantasan hama tersebut salah satunya adalah dengan menggunakan berbagai jenis zat kimia yang disebut dengan pestisida.Namun penggunaan pestisida telah menimbulkan dampak negatif, baik itu bagi kesehatan manusia maupun bagi kelestarian lingkungan.
Menurut peraturan pemerintah RI No 7 tahun 1973, yang dimaksud dengan pestisida ialah semua zat kimia dan bahan-bahan lain serta jasad renik dan virus yang dapat digunakan untuk : memberantas atau mencegah hama dan penyakit yang merusak tanaman, bagian-bagian tanaman atau hasil pertanian, memberantas rerumputan, mematikan daun dan mencegah pertumbuhan yang tak diinginkan, mencegah hama-hama air, memberantas atau mencegah binatang yang dapat menyebabkan penyakit pada manusia. Insektisida adalah zat/senyawa kimia yang digunakan untuk membunuh atau memberantas serangga (Pohan, 2004).
Adapun dampak negatif yang mungkin terjadi akibat penggunaan pestisida diantaranya :
1.      Tanaman yang diberi pestisida dapat menyerap pestisida yang kemudian terdistribusi ke dalam akar, batang, daun, dan buah.
2.      Pestisida yang sukar terurai akan berkumpul pada hewan pemakan tumbuhan tersebut termasuk manusia.
3.      Hama menjadi resisten
Untuk terhindar dari dampak negatif yang timbul, penyimpanan dan penggunaannya pestisida kimia harus dilakukan secara hati-hati dan dilakukan sesuai petunjuk. Oleh karena itu, untuk mengurangi dampak penggunaan pestisida dapat dilakukan dengan cara menggunakan pestisida alami atau pestisida yang berasal dari tumbuhan (pestisida nabati). Pestisida nabati ini tidak akan mencemari lingkungan karena sifatnya mudah terurai (biodegradable) sehingga relatif aman bagi ternak peliharaan dan manusia.
Pestisida nabati merupakan pestisida yang bahan-bahannya berasal dari tumbuhan atau bagian tumbuhan seperti akar, daun, batang, kulit, bunga atau buah. Bahan-bahan ini diolah menjadi berbagai bentuk olahan seperti: tepung, ekstrak atau resin yang merupakan hasil dari metabolit cairan sekunder bagian tumbuhan atau bagian tumbuhan dibakar untuk diambil abunya dan digunakan sebagai pestisida. Pestisida dari bahan nabati sebenarnya bukan hal yang baru tetapi sudah lama digunakan, yaitu saat masih dilakukannya pertanian secara tradisional, yang telah terbiasa menggunakan bahan-bahan alam yang dapat digunakan untuk mengendalikan organisme pengganggu tanaman (OPT) (Thamrin, dkk., 2011).

1.2  Tujuan
1.      Mahasiswa mampu membuat pestisida nabati.
2.      Mahasiswa mengetahui bahan aktif yang terdapat pada pestisida nabati.

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA


2.1  Pengertian Pestisida Nabati
Pestisida nabati merupakan pestisida yang bahan-bahannya berasal dari tumbuhan atau bagian tumbuhan. Pestisida dari bahan nabati sebenarnya sudah lama digunakan, oleh petani-petani tradisional. Pestisida nabati merupakan produk alam dari tumbuhan seperti daun, bunga, buah, biji, kulit, dan batang yang mempunyai kelompok metabolit sekunder atau senyawa bioaktif. Beberapa tanaman telah diketahui mengandung bahan-bahan kimia yang dapat membunuh, menarik, atau menolak serangga.
Beberapa tumbuhan menghasilkan racun, ada juga yang mengandung senyawa-senyawa kompleks yang dapat mengganggu siklus pertumbuhan serangga, sistem pencernaan, atau mengubah perilaku serangga (Supriyatin dan Marwoto, 2000).
Pestisida alami adalah suatu pestisida yang bahan dasarnya berasal dari alam seperti tumbuhan. Pestisida alami merupakan pemecahan jangka pendek untuk mengatasi masalah hama dengan cepat. Pestisida nabati ini bersifat ramah lingkungan karena bahan ini mudah terdegradasi di alam, sehingga aman bagi manusia maupun lingkungan. Selain itu pestisida nabati juga tidak akan mengakibatkan residu dan dampak samping lainnya, justru dapat menyelamatkan musuh alami (Untung, 1993).
Selain itu biaya pestisida nabati yang dikeluarkan petani lebih ekonomis atau relatif lebih ringan dibanding pestisida sintetis, yang mana harga pestisida sintetis sangatlah mahal. Pestisida nabati relatif lebih mudah dibuat dan didapat oleh petani dengan kemampuan dan pengetahuan yang terbatas.

2.2  Kacang Hijau (Phaseolus radiatus. L)
Kacang hijau atau Phaseolus aureus/Vigna radiata berasal dari Famili Leguminoseae alias polong-polongan disebut juga mung, moong dan green gram di India dan mungo di Filipina. Kandungan proteinnya cukup tinggi yaitu 24 % atau nomor dua setelah kacang kedelai, dan merupakan sumber mineral penting, antara lain kalsium dan fosfor, sedangkan kandungan lemaknya merupakan asam lemak tak jenuh. Kacang hijau mengandung 230 – 260 g/kg protein dan sekitar 0.7-1.0 g/kg lemak dan mempunyai zat anti gizi yang sangat rendah. Profil dari asam amino kacang hijau setara dengan kacang kedelai dan juga kaya akan vitamin A, B1, B2, C dan niasin.
Kadar lemak yang rendah dalam kacang hijau menyebabkan bahan makanan/minuman yang terbuat dari kacang hijau tidak mudah tengik. Lemak kacang hijau tersusun atas 73% asam lemak tak jenuh dan 27% asam lemak jenuh. Umumnya kacang-kacangan memang mengandung lemak tak jenuh tinggi. Asupan lemak tak jenuh tinggi.
Senyawa bioaktif utama kacang hijau yang telah lama diketahui adalah karotenoid terutama beta karoten. Karoten adalah pigmen utama dalam membentuk warna merah, oranye, kuning dan hijau pada buah dan sayur. Karoten mempunyai sifat fungsional sebagai antioksidan yang melindungi sel dan jaringan dari kerusakan akibat adanya radikal bebas. Karoten juga berhubungan dengan peningkatan fungsi sistem kekebalan tubuh, melindungi dari kerusakan akibat paparan sinar matahari, dan menghambat pertumbuhan kanker.
Betakaroten dan lutein adalah dua karotenoid yang penting. Beta-karotene tidak hanya memberi warna kekuningan pada biji kacang hijau , tapi juga sangat penting untuk mencegah defisiensi vitamin A. Pada kacang hijau kandungan beta karoten dinyatakan dalam bentuk aktif vitamin A yaitu Retinol Equivalent (RE) sebesar 11 RE.
Menurut USDA (2007) kandungan beta karoten pada kacang hijau adalah 68 μg, komposisi zat gizi kacang hijau dapat dilihat pada Tabel. Menurut penelitian yang dilakukan oleh Lee et al., (2000) untuk mengetahui aktifitas antioksidan dari beberapa kacang-kacangan yaitu kedelai, kacang hijau, kacang mete dan kacang azuki dan dibandingkan dengan antioksidan α-tokoferol dan BHT, menemukan bahwa kacang hijau memiliki aktivitas antioksidan yang paling tinggi diantara kacang-kacangan. Sifat fungsional lain kacang hijau adalah sebagai antimikroba yang dapat menghambat pertumbuhan bakteri penyebab penyakit, namun komponen spesifik yang bersifat antibakteri tersebut belum diketahui. Senyawa bioaktif lain yang penting pada kacang hijau adalah asam oleanolik (Oleanolic acid). (Arnelia, 2004).
Klasifikasi
Kingdom   : plantae
Divisi         : magnoliophyta
Kelas         : magnoliopsida
Ordo          : fabales
Family       : fabaceae
Genus        :phaseolus
Spesies      :Phaseolus radiatus. L
  


BAB III
METODOLOGI

3.1  Waktu dan Tempat
Praktikum pada “Uji Efektivita Pestisida Nabati” ini dilakukan pada hari Selasa, 28 Oktober 2014 pukul 13.00 – selesai, bertempat di Laboratorium Hama Tumbuhan, Jurusan Agroteknologi, Fakultas Sains dan Teknologi.

3.2  Alat dan Bahan
Alat
Bahan
-          Botol mineral
-          25 gr kacang hijau
-          Timbangan analitik
-          100mL air

3.3  Cara Kerja
Pestisida nabati kacang hijau
-          Ditimbang kacang hijau sebanyak 25 gr
-          Disiapkan air sebanyak 100mL
-          Kacang hijau yang telah ditimbang, dimasukan kedalam botol mineral kemudian direndam oleh air sebanyak 100mL
-          Rendaman kacang hijau didiamkan selama 3 hari 3 malam
-          Kemudian rendaman kacang hijau disaring
-          Lalu diaplikasikan. Untuk pengaplikasiannya digunakan konsentrasi sebanyak 20 ml pestisida nabati/L air








BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1  Hasil Pengamatan
Jenis Pestisida
Waktu Pengamatan
Jumlah Ikan Hidup
Jumlah Ikan Mati
Pestisida Nabati Kacang hijau
Jam ke-0
10
-
Jam ke-2
10
-
Jam ke-4
10
-
Jam ke-6
10
-
Jam ke-8
10
-
Jam ke-10
10
-
Jam ke-12
10
-

4.2  Pembahasan
Pestisida nabati merupakan pestisida yang bahan-bahannya berasal dari tumbuhan atau bagian tumbuhan. Pestisida dari bahan nabati sebenarnya sudah lama digunakan, oleh petani-petani tradisional. Pestisida nabati merupakan produk alam dari tumbuhan seperti daun, bunga, buah, biji, kulit, dan batang yang mempunyai kelompok metabolit sekunder atau senyawa bioaktif. Beberapa tanaman telah diketahui mengandung bahan-bahan kimia yang dapat membunuh, menarik, atau menolak serangga.
Pestisida nabati ini tidak menimbulkan efek racun sebagaimana jika menggunakan pestisida sintetik yang dibuat dari bahan-bahan kimia. Hal inilah yang menjadi salah satu keunggulan dari penggunaan pestisida nabati. Selain itu keunggulan pestisida nabati ini biaya produksinya sangat terjangkau, sehingga bisa diterapkan oleh berbagai kelas petani. Sifat dari pestisida nabati ini ramah ligkungan, penggunaan pestisida nabati ini merupakan suatu inovasi yang baik untuk dikembangkan karena mendukung terciptanya sistem pertanian yang berkelanjutan.
Dari hasil pengamatan dari mulai perlakuan awal membuat pestisida nabati dari kacang hijau, setelah tiga hari tiga malam direndam diketahui bahwa karakteristik warna dan endapan yang terbentuk warna kolerasi hijau keruh. Pada saat botol mineral dibuka rendaman air kacang hijau beraroma menyengat (seperti bau busuk). Aroma yang dihasilkan dipengaruhi oleh berbagai zat yang terkandung di dalam larutan kacang hijau tersebut. Hal ini menunjukkan bahwa kacang hijau memiliki kandungan senyawa fenol. senyawa fenol pada kacang hijau yang teridentifikasi adalah vitexin dan isovitexin.
Perendaman yang dilakukan pada kacang hijau bertujuan untuk mengeluarkan seluruh kandungan yang terdapat pada kacang hijau. Kandungan yang terdapat dalam kacang hijau yaitu berupa kandungan protein, kalsium, mg, fospor, asam lemak tak jenuh, vitamin A, B, C, betakaroten dan fenol. Yang mana kandungan vitamin C dialam terutana L-asam askorbat dan D-asam askorbat biasanya sangat sulit ditemukan, dan aktivitasnya hanya mencapai 10% saja. Namun biasanya D-asam askorbat sering ditambahkan kedalam bahan pangan sebagai antioksida, bukan sebagai vitamin C atau dapat disebut sebagai betakroten. Mungkin dengan kandungan senyawa-senyawa tersebutlah air dari endaman kacang hijau dapat dijadikan sebagai pestisida nabti.
Numun dari hasil aplikasi yang dilakukan menunjukan negatif. Artinya penggunaan pestisida nabati dari kacang hijau tidak dapat membunuh ikan. Hal ini bisa terjadi karena beberapa kemungkinan
1.      Air hasil rendaman dari kacang hijau tidak dicampur dengan sabun (deterjen)
2.      Konsentrasi yang digunakan tidak sebanding (terlalu sedikit).







DAFTAR PUSTAKA

Arnelia. 2004. Fitokimia Komponen Ajaib, PJK, DM dan Kanker. http://www.kimia.net.lipi.go.id. Diakses 2 Oktober 2014.
Kardinan, A. 2002. Pestisida Nabati: Ramuan dan Aplikasi (cetakan ke 4). Penebar Swadaya, Jakarta.
Pohan, N. 2004. Pestisida dan Pencemarannya. Tersedia di: http://repository.usu.ac.id.
Supriyatin dan Marwoto, 2000. Pestisida Nabati. Jakarta: Rineka Cipta
Thamrin dkk,2008. Potensi Ekstrak Flora Lahan Rawa Sebagai Pestisida Nabati. Jakarta: balai pertanian lahan rawa.
Untung, 1993. Pestisida Alami ( Nabati). Jakarta: Erlangga.
USDA. 2007. Mung beans, mature seeds, raw. USDA National Nutrient Database for Standard Reference, Release 20 (2007) tersedia di: http://www.nal.usda.gov/fnic/foodcomp/search/vigna


  








1 komentar:

Sumarni mengatakan...

Bagi anda yang hobi pasang taruhan sabung ayam.. Kami rekomendasikan daftar dan bermain di Agen Bolavita selaku BO Judi Sabung Ayam Terbesar Di Indonesia Sejak 2014 !

Tayangan Live Langsung dari berbagai arena di negara-negara benua Asia. Seperti Filipina, Thailand, Vietnam, Laos, Kamboja, Peru Dan Dominika.

Tersedia :
» Sabung Ayam S128
» Sabung Ayam SV388

BANDAR JUDI ONLINE DEPOSIT MENGGUNAKAN REKENING BANK
BANDAR JUDI ONLINE DEPOSIT MENGGUNAKAN OVO
BANDAR JUDI ONLINE DEPOSIT MENGGUNAKAN GOPAY
BANDAR JUDI ONLINE DEPOSIT MENGGUNAKAN DANA
BANDAR JUDI ONLINE DEPOSIT MENGGUNAKAN SAKUKU
BANDAR JUDI ONLINE DEPOSIT MENGGUNAKAN PULSA
BANDAR JUDI ONLINE DEPOSIT MENGGUNAKAN LINKAJA

*Dan Menyediakan Segala Jenis Judi Online Lengkap Lainnya

Promo Spesial :
• Bonus 100% 8x, 9x, 10x Menang Beruntun (Khusus Casino Sexy Baccarat & Sabung Ayam)
• Bonus Deposit Pertama Sebesar 10%
• Bonus Deposit Harian Sebesar 5%
• Bonus Rollingan 0.8% Setiap Minggu
• Bonus Referensi ajak teman 7% + 2% (Seumur Hidup)

LINK RESMI PENDAFTARAN » http://159.89.197.59/register/
KONTAK WA RESMI » https://bit.ly/kontak24jam

1#Livechat Bolavita
2#Livechat Bolavita

Kontak Resmi :

» Nomor WhatsApp : +62812-2222-995
» ID Telegram : @bolavitacc
» ID Wechat : Bolavita
» ID Line : cs_bolavita