LAPORAN PRAKTIKUM
UJI EFEKTIFITAS PESTISIDA NABATI
Diajukan untuk memenuhi tugas
praktikum dalam perkuliahan Pengelolaan Hama dan Penyakit Terpadu
Disusun oleh
Kelompok 6
Bambang
Herdiansyah 11270600
Dedi
Sudrajat 1127060003
Desi
Ratnasari 1127060012
Dzulfikar
Fahri 1127060028
Ika
Apriani 1127060040
PROGRAM STUDI AGROTEKNOLOGI
FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN GUNUNG DJATI
BANDUNG
2014
BAB I
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
Usaha peningkatan produksi pertanian tidak
hanya dilakukan melalui pemupukan tetapi juga melalui upaya perlindungan
tanaman agar tanaman bebas dari serangan hama penyakit. Untuk pemberantasan
hama tersebut salah satunya adalah dengan menggunakan berbagai jenis zat kimia
yang disebut dengan pestisida.Namun penggunaan pestisida telah menimbulkan
dampak negatif, baik itu bagi kesehatan manusia maupun bagi kelestarian
lingkungan.
Menurut peraturan pemerintah RI No 7 tahun 1973, yang
dimaksud dengan pestisida ialah semua zat kimia dan bahan-bahan lain serta
jasad renik dan virus yang dapat digunakan untuk : memberantas atau mencegah
hama dan penyakit yang merusak tanaman, bagian-bagian tanaman atau hasil
pertanian, memberantas rerumputan, mematikan daun dan mencegah pertumbuhan yang
tak diinginkan, mencegah hama-hama air, memberantas atau mencegah binatang yang
dapat menyebabkan penyakit pada manusia. Insektisida adalah zat/senyawa kimia
yang digunakan untuk membunuh atau memberantas serangga (Pohan, 2004).
Adapun dampak negatif yang mungkin terjadi
akibat penggunaan pestisida diantaranya :
1. Tanaman yang diberi pestisida dapat
menyerap pestisida yang kemudian terdistribusi ke dalam akar, batang, daun, dan
buah.
2. Pestisida yang sukar terurai akan berkumpul
pada hewan pemakan tumbuhan tersebut termasuk manusia.
3. Hama menjadi resisten
Untuk terhindar dari dampak negatif yang
timbul, penyimpanan dan penggunaannya pestisida kimia harus dilakukan secara
hati-hati dan dilakukan sesuai petunjuk. Oleh karena itu, untuk mengurangi
dampak penggunaan pestisida dapat dilakukan dengan cara menggunakan pestisida
alami atau pestisida yang berasal dari tumbuhan (pestisida nabati). Pestisida nabati
ini tidak akan mencemari lingkungan karena sifatnya mudah terurai
(biodegradable) sehingga relatif aman bagi ternak peliharaan dan manusia.
Pestisida nabati merupakan pestisida yang bahan-bahannya berasal dari
tumbuhan atau bagian tumbuhan seperti akar, daun, batang, kulit, bunga atau
buah. Bahan-bahan ini diolah menjadi berbagai bentuk olahan seperti: tepung,
ekstrak atau resin yang merupakan hasil dari metabolit cairan sekunder bagian
tumbuhan atau bagian tumbuhan dibakar untuk diambil abunya dan digunakan
sebagai pestisida. Pestisida dari bahan nabati sebenarnya bukan hal yang baru
tetapi sudah lama digunakan, yaitu saat masih dilakukannya pertanian secara
tradisional, yang telah terbiasa menggunakan bahan-bahan alam yang dapat
digunakan untuk mengendalikan organisme pengganggu tanaman (OPT) (Thamrin, dkk., 2011).
1.2
Tujuan
1. Mahasiswa mampu membuat pestisida nabati.
2. Mahasiswa mengetahui bahan aktif yang terdapat pada pestisida
nabati.
BAB II
TINJAUAN
PUSTAKA
2.1
Pengertian Pestisida Nabati
Pestisida nabati merupakan pestisida yang bahan-bahannya berasal dari
tumbuhan atau bagian tumbuhan. Pestisida dari bahan nabati sebenarnya sudah
lama digunakan, oleh petani-petani tradisional. Pestisida nabati merupakan produk alam dari tumbuhan
seperti daun, bunga, buah, biji, kulit, dan batang yang mempunyai kelompok
metabolit sekunder atau senyawa bioaktif. Beberapa tanaman telah diketahui
mengandung bahan-bahan kimia yang dapat membunuh, menarik, atau menolak serangga.
Beberapa tumbuhan menghasilkan racun, ada
juga yang mengandung senyawa-senyawa kompleks yang dapat mengganggu siklus
pertumbuhan serangga, sistem pencernaan, atau mengubah perilaku serangga
(Supriyatin dan Marwoto, 2000).
Pestisida alami adalah suatu pestisida yang
bahan dasarnya berasal dari alam seperti tumbuhan. Pestisida alami merupakan
pemecahan jangka pendek untuk mengatasi masalah hama dengan cepat. Pestisida
nabati ini bersifat ramah lingkungan karena bahan ini mudah terdegradasi di
alam, sehingga aman bagi manusia maupun lingkungan. Selain itu pestisida nabati
juga tidak akan mengakibatkan residu dan dampak samping lainnya, justru dapat
menyelamatkan musuh alami (Untung, 1993).
Selain itu biaya pestisida nabati yang
dikeluarkan petani lebih ekonomis atau relatif lebih ringan dibanding pestisida
sintetis, yang mana harga pestisida sintetis sangatlah mahal. Pestisida nabati
relatif lebih mudah dibuat dan didapat oleh petani dengan kemampuan dan
pengetahuan yang terbatas.
2.2
Kacang Hijau (Phaseolus radiatus. L)
Kacang hijau atau Phaseolus aureus/Vigna
radiata berasal dari Famili Leguminoseae alias polong-polongan disebut juga
mung, moong dan green gram di India dan mungo di Filipina. Kandungan proteinnya
cukup tinggi yaitu 24 % atau nomor dua setelah kacang kedelai, dan merupakan
sumber mineral penting, antara lain kalsium dan fosfor, sedangkan kandungan
lemaknya merupakan asam lemak tak jenuh. Kacang hijau mengandung 230 – 260 g/kg
protein dan sekitar 0.7-1.0 g/kg lemak dan mempunyai zat anti gizi yang sangat
rendah. Profil dari asam amino kacang hijau setara dengan kacang kedelai dan
juga kaya akan vitamin A, B1, B2, C dan niasin.
Kadar lemak yang rendah dalam kacang hijau
menyebabkan bahan makanan/minuman yang terbuat dari kacang hijau tidak mudah
tengik. Lemak kacang hijau tersusun atas 73% asam lemak tak jenuh dan 27% asam
lemak jenuh. Umumnya kacang-kacangan memang mengandung lemak tak jenuh tinggi.
Asupan lemak tak jenuh tinggi.
Senyawa bioaktif utama kacang hijau yang
telah lama diketahui adalah karotenoid terutama beta karoten. Karoten adalah
pigmen utama dalam membentuk warna merah, oranye, kuning dan hijau pada buah
dan sayur. Karoten mempunyai sifat fungsional sebagai antioksidan yang
melindungi sel dan jaringan dari kerusakan akibat adanya radikal bebas. Karoten
juga berhubungan dengan peningkatan fungsi sistem kekebalan tubuh, melindungi
dari kerusakan akibat paparan sinar matahari, dan menghambat pertumbuhan
kanker.
Betakaroten dan lutein adalah dua
karotenoid yang penting. Beta-karotene tidak hanya memberi warna kekuningan
pada biji kacang hijau , tapi juga sangat penting untuk mencegah defisiensi
vitamin A. Pada kacang hijau kandungan beta karoten dinyatakan dalam bentuk
aktif vitamin A yaitu Retinol Equivalent (RE) sebesar 11 RE.
Menurut USDA (2007) kandungan beta karoten
pada kacang hijau adalah 68 μg, komposisi zat gizi kacang hijau dapat dilihat
pada Tabel. Menurut penelitian yang dilakukan oleh Lee et al., (2000) untuk
mengetahui aktifitas antioksidan dari beberapa kacang-kacangan yaitu kedelai, kacang
hijau, kacang mete dan kacang azuki dan dibandingkan dengan antioksidan
α-tokoferol dan BHT, menemukan bahwa kacang hijau memiliki aktivitas
antioksidan yang paling tinggi diantara kacang-kacangan. Sifat fungsional lain
kacang hijau adalah sebagai antimikroba yang dapat menghambat pertumbuhan
bakteri penyebab penyakit, namun komponen spesifik yang bersifat antibakteri
tersebut belum diketahui. Senyawa
bioaktif lain yang penting pada kacang hijau adalah asam oleanolik
(Oleanolic acid). (Arnelia,
2004).
Klasifikasi
Kingdom :
plantae
Divisi :
magnoliophyta
Kelas :
magnoliopsida
Ordo :
fabales
Family :
fabaceae
Genus :phaseolus
Spesies :Phaseolus
radiatus. L
BAB III
METODOLOGI
3.1
Waktu dan Tempat
Praktikum pada “Uji Efektivita Pestisida Nabati” ini dilakukan pada hari
Selasa, 28 Oktober 2014 pukul 13.00 – selesai, bertempat di Laboratorium Hama
Tumbuhan, Jurusan Agroteknologi, Fakultas Sains dan Teknologi.
3.2
Alat dan Bahan
Alat
|
Bahan
|
-
Botol
mineral
|
-
25 gr
kacang hijau
|
-
Timbangan
analitik
|
-
100mL air
|
3.3
Cara Kerja
Pestisida nabati kacang hijau
-
Ditimbang kacang hijau
sebanyak 25 gr
-
Disiapkan air sebanyak
100mL
-
Kacang hijau yang telah
ditimbang, dimasukan kedalam botol mineral kemudian direndam oleh air sebanyak
100mL
-
Rendaman kacang hijau
didiamkan selama 3 hari 3 malam
-
Kemudian rendaman
kacang hijau disaring
-
Lalu diaplikasikan.
Untuk pengaplikasiannya digunakan konsentrasi sebanyak 20 ml pestisida nabati/L
air
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil Pengamatan
Jenis Pestisida
|
Waktu Pengamatan
|
Jumlah Ikan Hidup
|
Jumlah Ikan Mati
|
Pestisida Nabati Kacang hijau
|
Jam ke-0
|
10
|
-
|
Jam ke-2
|
10
|
-
|
|
Jam ke-4
|
10
|
-
|
|
Jam ke-6
|
10
|
-
|
|
Jam ke-8
|
10
|
-
|
|
Jam ke-10
|
10
|
-
|
|
Jam ke-12
|
10
|
-
|
4.2 Pembahasan
Pestisida nabati merupakan pestisida yang bahan-bahannya berasal dari
tumbuhan atau bagian tumbuhan. Pestisida dari bahan nabati sebenarnya sudah
lama digunakan, oleh petani-petani tradisional. Pestisida nabati merupakan produk alam dari tumbuhan
seperti daun, bunga, buah, biji, kulit, dan batang yang mempunyai kelompok
metabolit sekunder atau senyawa bioaktif. Beberapa tanaman telah diketahui
mengandung bahan-bahan kimia yang dapat membunuh, menarik, atau menolak serangga.
Pestisida nabati ini tidak menimbulkan efek racun sebagaimana jika
menggunakan pestisida sintetik yang dibuat dari bahan-bahan kimia. Hal inilah
yang menjadi salah satu keunggulan dari penggunaan pestisida nabati. Selain itu
keunggulan pestisida nabati ini biaya produksinya sangat terjangkau, sehingga
bisa diterapkan oleh berbagai kelas petani. Sifat dari pestisida nabati ini
ramah ligkungan, penggunaan pestisida nabati ini merupakan suatu inovasi yang
baik untuk dikembangkan karena mendukung terciptanya sistem pertanian yang berkelanjutan.
Dari hasil pengamatan dari mulai perlakuan awal membuat pestisida
nabati dari kacang hijau, setelah tiga hari tiga malam direndam diketahui bahwa
karakteristik warna dan endapan yang terbentuk warna kolerasi hijau keruh. Pada
saat botol mineral dibuka rendaman air kacang hijau beraroma menyengat (seperti
bau busuk). Aroma yang dihasilkan dipengaruhi oleh berbagai zat yang terkandung
di dalam larutan kacang hijau tersebut. Hal ini menunjukkan bahwa kacang hijau
memiliki kandungan senyawa fenol. senyawa fenol pada kacang hijau yang
teridentifikasi adalah vitexin dan isovitexin.
Perendaman yang dilakukan pada kacang hijau bertujuan untuk
mengeluarkan seluruh kandungan yang terdapat pada kacang hijau. Kandungan yang
terdapat dalam kacang hijau yaitu berupa kandungan protein, kalsium, mg,
fospor, asam lemak tak jenuh, vitamin A, B, C, betakaroten dan fenol. Yang mana
kandungan vitamin C dialam terutana L-asam askorbat dan D-asam askorbat
biasanya sangat sulit ditemukan, dan aktivitasnya hanya mencapai 10% saja.
Namun biasanya D-asam askorbat sering ditambahkan kedalam bahan pangan sebagai
antioksida, bukan sebagai vitamin C atau dapat disebut sebagai betakroten.
Mungkin dengan kandungan senyawa-senyawa tersebutlah air dari endaman kacang
hijau dapat dijadikan sebagai pestisida nabti.
Numun dari hasil aplikasi yang dilakukan menunjukan negatif.
Artinya penggunaan pestisida nabati dari kacang hijau tidak dapat membunuh
ikan. Hal ini bisa terjadi karena beberapa kemungkinan
1.
Air
hasil rendaman dari kacang hijau tidak dicampur dengan sabun (deterjen)
2.
Konsentrasi
yang digunakan tidak sebanding (terlalu sedikit).
DAFTAR
PUSTAKA
Arnelia. 2004. Fitokimia Komponen
Ajaib, PJK, DM dan Kanker. http://www.kimia.net.lipi.go.id.
Diakses 2 Oktober 2014.
Kardinan, A. 2002. Pestisida Nabati: Ramuan dan
Aplikasi (cetakan ke 4). Penebar Swadaya, Jakarta.
Supriyatin dan Marwoto, 2000. Pestisida
Nabati. Jakarta: Rineka Cipta
Thamrin dkk,2008. Potensi Ekstrak
Flora Lahan Rawa Sebagai Pestisida Nabati. Jakarta: balai pertanian lahan rawa.
Untung, 1993. Pestisida Alami (
Nabati). Jakarta: Erlangga.
USDA. 2007. Mung beans, mature seeds, raw. USDA National
Nutrient Database for Standard Reference, Release 20 (2007) tersedia di: http://www.nal.usda.gov/fnic/foodcomp/search/vigna
1 komentar:
Bagi anda yang hobi pasang taruhan sabung ayam.. Kami rekomendasikan daftar dan bermain di Agen Bolavita selaku BO Judi Sabung Ayam Terbesar Di Indonesia Sejak 2014 !
Tayangan Live Langsung dari berbagai arena di negara-negara benua Asia. Seperti Filipina, Thailand, Vietnam, Laos, Kamboja, Peru Dan Dominika.
Tersedia :
» Sabung Ayam S128
» Sabung Ayam SV388
• BANDAR JUDI ONLINE DEPOSIT MENGGUNAKAN REKENING BANK
• BANDAR JUDI ONLINE DEPOSIT MENGGUNAKAN OVO
• BANDAR JUDI ONLINE DEPOSIT MENGGUNAKAN GOPAY
• BANDAR JUDI ONLINE DEPOSIT MENGGUNAKAN DANA
• BANDAR JUDI ONLINE DEPOSIT MENGGUNAKAN SAKUKU
• BANDAR JUDI ONLINE DEPOSIT MENGGUNAKAN PULSA
• BANDAR JUDI ONLINE DEPOSIT MENGGUNAKAN LINKAJA
*Dan Menyediakan Segala Jenis Judi Online Lengkap Lainnya
Promo Spesial :
• Bonus 100% 8x, 9x, 10x Menang Beruntun (Khusus Casino Sexy Baccarat & Sabung Ayam)
• Bonus Deposit Pertama Sebesar 10%
• Bonus Deposit Harian Sebesar 5%
• Bonus Rollingan 0.8% Setiap Minggu
• Bonus Referensi ajak teman 7% + 2% (Seumur Hidup)
LINK RESMI PENDAFTARAN » http://159.89.197.59/register/
KONTAK WA RESMI » https://bit.ly/kontak24jam
1#Livechat Bolavita
2#Livechat Bolavita
Kontak Resmi :
» Nomor WhatsApp : +62812-2222-995
» ID Telegram : @bolavitacc
» ID Wechat : Bolavita
» ID Line : cs_bolavita
Posting Komentar