Jumat, 21 November 2014

VARIETAS JAGUNG TERBARU


VARIETAS JAGUNG TERBARU
Jagung (Zea mays L.) merupakan salah satu tanaman pangan dunia yang terpenting selain gandum dan padi. Jagung juga merupakan sumber karbohidrat utama di Amerika Tengah dan Selatan, Jagung merupakan komoditi yang dapat dijadikan sebagai bahan pangan alternatif penganti beras. Dibeberapa daerah penduduk Indonesia seperti Madura dan Nusa Tenggara menggunakan jagung sebagai pangan pokok. Selain sebagai sumber karbohidrat, jagung juga ditanam sebagai pakan ternak (hijauan maupun tongkolnya), minyak, tepung dan bahan baku industri. Selain itu jagung yang telah direkayasa genetika juga sekarang ditanam sebagai penghasil bahan farmasi.
Pada tahun 2013 yang lalu, Balai Penelitian Tanaman Serealia, Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian telah mengaluarkan beberapa varietas jagung terbaru diantaranya yaitu:
1.      Jenis Jagung Komposit (Bersari Bebas)
a.       Pulut Uri-1.
b.      Pulut Uri-2
Kedua jenis jagung varietas ini dilepas pada tahun 2013, jagung ini merupakan koleksi atau Plasma nutfah lokal dari Sulawesi Selatan, yang merupakan hasil dari persilangan jagung lokal Takalar dengan populasi Ms2 dan dilanjutkan dengan metode persilangan backcross sebanyak empat kali dan dilanjutkan dengan seleksi massa positif. Kedua varietas jaging ini memiliki kemiripan seperti: batangnya besar dan kokoh, warna batang hijau tua, umur panen 85 hst, keseragaman tanaman mencapai 95-98%, sistem perakarannya kuat, warna anthera krem, malainya semi kompak, warna glume hijau, rambut 90% krem kemerahan, , kedudukan tongkol ± 85cm (berada dipertengahan batang), kelobotnya menutupi tongkol dengan baik, biji berwarna putih, jumlah baris/tongkol 14-16 baris, baris antar biji agak lurus dan rapat.
Sedangkan untuk umur berbunga betina varietas pulut uri-1 adalah 50 hst, dan pulut uri-2 adalah 51 hst, tinggi tanaman varietas pulut uri-1 sekitar 177 cm sedangkan pulut uri-2 175 cm, bentuk tongkolnya sama yaitu besar kerucut, panjang tongkol pulut uri-1 mencapai 16cm, sedangkan pulut uri-2 hanya 15 cm, tipe biji pada pulut uri-1 adalah dent dengan bobot 1000 biji 356 g, rata-rata hasil 7,8 t/ha, namum sebenarnya jagung varietas pulut uri-1 ini memiliki potensi hasil mencapai 9,4 t/ha.  sedangkan tipe biji pada pulut uri-2 adalah flint dengan bobot 1000 biji mencapai 347 g, rata-rata hasil 7,3 t/ha berupa pipilan kering, namun sebenarnya jagung varietas pulut uri-2 ini memiliki potensi hasil mencapai 9,2 t/ha yang berupa pipilan kering. Selain itu keistimewaan jagung variatas ini adalah  agak tahan terhadap penyakit bulai (Peronosclerospora philipinensis L).
2.      Jagung Hibrida
Jagung hibrida adalah varietas jagung yang dikembangkan melalui persilangan dua induk dengan ciri-ciri tertentu, dengan menggunaakan metode persilangan galur murni, sehingga hasil persilangan terakhir menunjukkan ciri-ciri keunggulan tertentu.
Adapun jagung hibrida yang keluar baru-baru ini diantaranya adalah :
a.       Bima-17
Dilepas pada 26 Maret 2013, yang merupakan hasil persilangan antara galur murni CML421 sebagai tetua betina dengan galur murni Nei9008P sebagai tetua jantan. Umur keluar bunga jantan  50 hst, umur keluar rambut + 52 hst, umur masak fisiologis + 95 hari, keragaman tanaman seragam, tinggi tanaman mencapai +203 cm, batangnya tegak, kuat, berwarna hijau dan tahan rebah. Bentuk malainya sedang dan tegak, warna sekam (glume) hijau dengan antosianin lemah, warna malai (anthera) ungu, warna rambut hijau kemerahan, sistem perakarannya kuat, bentuk tongkolnya panjang dan silindris, kedudukan tongkol berada dipertengahan tinggi tanaman, kelobotnya menutup rapat. Tipe biji semi mutiara dengan warna kuning orange, baris biji lurus dan rapat, jumlah baris/tongkol 14-16 baris, bobot 1000 biji + 325 gram. Rata-rata hasil adalah 11,8 t/ha padahal potensi hasil dapat mencapai 13,6 t/ha. Adapun kandungan yang terdapat pada jagung varietas ini diantaranya yaitu: karbohidrat 65,2%, protein 16,5%, lemak  9,6%.
Jagung varietas ini tahan penyakit bulai (Peronosclerospora maydis L.) toleran penyakit karat daun (Puccinia sorgi) dan penyakit bercak daun (Helminthosporium maydis). Keunggulan Utamanya yaitu memiliki potensi hasil tinggi, tahan rebah batang dan akar, rendemen tinggi, ukuran tongkol besar dan hasilnya stabil pada lingkungan luas.


b.      Bima 18
Dilepas pada 26 Maret 2013, merupakan hasil persilangan antara galur murni CML421 sebagai tetua betina dengan galur murni Nei9008P sebagai tetua jantan (CML421 x Nei9008P). Ciri-ciri fisik dari jagung varrietas ini sama persis dengan jagung varietas Bima 17, yang membedakan dari kedua jenis jagung varietas ini terletak pada kandungan protein + 15,7%, lemak + 11,2%, dan yang terpenting yang menjadi pembeda adalah jagung varietas Bima 18 ini dapat beradaptasi baik pada lingkungan yang sub optimal (marginal).
c.       Bima 19-URI (STJ107)
Dilepas pada tahun 2013, yang merupakan hasil persilangan antara hibrida silang tunggal G193//Mr14 sebagai tetua betina dengan galur murni Nei9008P sebagai tetua jantan (G193/Mr14 x Nei9008P). Pada umur 56 hst 50 % pollen keluar dan 58 hst 50% keluar rambunt, umur panen (masak fisiologi) + 102 hari setelah tanam. Keragamannya seragam, tinggi tanaman + 213 cm, batang berbentuk bulat dengan diameter + 2,3 cm, berwarna hijau dan tahan rebah.
Ukuran daun lebar dengan pola helai semi tegak, bentuk malai kerapatan bulir jarang dengan tipe percabangan yang agak bengkok, warna sekam (glume) hijau dengan antosianin sangat ringan, warna malai (anthera) kuning muda dengan semburan orange, warna rambut hijau kekuningan (green-yellow), sistem perakaran kuat. Panjang ukuran tongkol +17,9 cm dengan diameter + 4,9 cm, kedudukan tongkol berada dipertengahan tinggi tanaman, kelobotnya menutup dan agak rapat, memiliki tipe biji semi mutiara yang berwarna kuning orange, baris antar biji lurus dan rapat, jumlah baris/tongkol 14-16 baris, bobot 1000 biji + 343 g rata-rata hasil10,6 t/ha dengan potensi hasil : 12,5 t/ha. Dengan kandungan protein + 15,41%, lemak + 11,98%, karbohidrat 58,60%.
Keungulan tahan penyakit bulai (Peronosclerospora maydis L.), Penyakit karat daun (P. sorgi) dan penyakit hawar daun (Helminthosporium maydis), memiliki potensi hasil tinggi, toleran kekeringan, tahan rebah akar dan batang dan dianjurkan tanam pada musim kemarau di lahan sawah atau lahan kering.



d.      Bima 20-URI (STJ109)
Dilepas tahun 2013, hasil dari persilangan antara hibrida silang tunggal G180//Mr14 sebagai tetua betina dengan galur murni Nei9008P sebagai tetua jantan (G180/Mr14 x Nei9008P)
Umur keluar pollen + 56 hst, keluar rambut + 58 hst, masak fisiologis + 102 hari setelah tanam. Keragaman tanaman seragam dengan tinggi tanaman +210 cm, diameter batang + 2,2 cm, bentuk bulat, berwarna hijau dan > 5% tahan rebah.
Ukuran daunya lebar dengan pola helai semi tegak, berwarna hijau. Bentuk malai memiliki kerapatan bulir jarang dengan tipe percabangan yang agak bengkok, warna sekam (glume) hijau dengan antosianin sangat ringan, warna malai (anthera) kuning muda dengan sedikit orange, warna rambut hijau muda kekuningan dengan ujung merah,sistem perakarannya kuat. Dengan panjang ukuran tongkol +17,9 cm dan diameter + 4,9 cm, kedudukan tongkol berada dipertengahan tanaman, dengan kelobot menutup dengan baik. Tipe bijinya semi mutiara

Denganwarna kuning orange, baris biji membentuk silindris dengan jumlah baris/tongkol 14-16 baris dan bobot 1000 biji mencapai + 339 gram. Rata-rata hasil panen 11,0 t/ha dengan potensi hasil panen mencapai 12,8 t/ha. Jagung varietas ini memiliki kandungan protein + 15,01%, lemak + 9,55%, dan karbohidrat 68,56%. Keungulan tahan terhadap penyakit bulai (Peronosclerospora maydis L.), penyakit karat daun (Puccinia sorgi) dan penyakit hawar daun (Helminthosporium maydis) memiliki potensi hasil tinggi, sesuai dikembangkan pada lahan kering di musim kemarau, tahan rebah akar dan batang dan hasilnya stabil pada lingkungan yang luas.

Tidak ada komentar: